Rumah bergaya 'nenek' (Akhirnya nulis lagi)

Alhamdulillah, akhirnya dapat kesempatan nulis lagi setelah lebih dari sebulan berkutat di kesibukan kerja dan penggarapan rumah. Ngomong2 soal rumah, sekedar tahu saja, saat ini pembangunan rumah sudah mencapai...yah kira2 90 persen. Kemaren terjadi perpindahan 'pelaksana'. Dari yang semula dipegang mbak Nunung, setelah mencapai 50% diserahkan (lebih tepat dipindahkan) ke pemilik rumah, yaitu....saya! Memang panjang ceritanya, kenapa harus kakak yang menjadi pelaksananya dan saya sebagai calon pemilik rumah 'sekedar' jadi co-assistant project manager. Tentu saja hal ini tidak perlu ditulis di blog ini. Ya, ndak..? Yang penting, sekarang model rumah sudah hampir memenuhi harapan yang saya dan istri inginkan dari dulu. Membuat rumah model 'mbah'. Maksudnya rumah model lawas. Dan ternyata itu tanpa sengaja. Awalnya rumah dibangun dengan model/style minimalis-modern. Ternyata karena dana cekak, akhirnya dibuat dengan semampunya. Yang terjadi adalah rumah dengan alas plester semen hitam, bentuk teras pendopo dengan 4 tiang penyangga dan didepan teras ada tatakan bata-semen. Kami menyebutnya 'brook'. Kapan-kapan saya ambil gambarnya.